Selasa, 19 Februari 2008

Kuyt, Si Pemecah Telur yang Tak Ingin Disia-siakan

GETTY IMAGES/SHAUN BOTTERILL
Dirk Kuyt (kiri)
Rabu, 20 Februari 2008 | 06:32 WIB

LIVERPOOL menepis keraguan publik mengenai kemampuan mereka sepanjang musim ini. Saat menjamu Inter Milan di leg pertama babak 16 Liga Champions, The Reds secara meyakinkan menaklukkan juara Italia tersebut dengan skor 2-0.

Padahal, Liverpool sedang krisis kemenangan. Bayangkan saja, di pentas Liga Premier mereka hanya bisa meraih 11 kemenangan dan 11 kali seri yang membuat peluangnya untuk menjadi juara sudah tertutup.

Kemudian pada akhir pekan lalu, The Kop menelan pil yang sangat pahit karena tersingkir dari babak kelima Piala FA. Yang membuat Liverpudlians--pendukung Liverpool--tak bisa menerima kegagalan tersebut adalah karena Liverpool kalah 1-2 dari tim Divisi I, Burnsley, ketika bermain di Anfield.

Karena itu, tak bisa disalahkan jika publik meragukan performa Steven Gerrard dkk saat menjamu Inter. Bayangkan saja, Nerazzurri datang ke Anfield dengan status juara Serie-A dalam dua musim terakhir, serta kini memimpin klasemen sementara.

Tapi semua keperkasaan Inter itu lenyap dalam laga Selasa (19/2) malam atau Rabu (20/1) dinihari WIB. Liverpool sangat perkasa sehingga berhak membuat Inter pulang dengan kepala tertunduk lesu.

Orang yang paling berjasa dalam duel di Anfield itu adalah Dirk Kuyt. Striker yang akhir-akhir ini sering dicadangkan oleh manajer Rafael Benitez itu seolah ingin memperlihatkan bahwa dirinya belum habis.

Ya, performa Kuyt tak secemerlang musim pertamanya sejak digaet dengan harga 10 juta poundsterling dari Feyenoord pada awal musim 2006/2007. Waktu itu, pemain kelahiran Katwijk, Belanda pada 22 Juli 1980 itu sangat produktif dan selalu jadi pilihan utama.

Tapi di awal musim 2007/08, dia kalah bersaing dengan FernandoTorres. Karena itu, Benitez kerab melakukan rotasi pemain yang akan dijadikan tandem Torres di lini depan Liverpool.

Namun dalam laga melawan Inter, Kuyt membuktikan bahwa dirinya layak jadi pemain utama. Di saat jantung Liverpudlians sedang berdegup kencang karena gelisah lantaran timnya belum bisa menjebol gawang Inter yang bermain dengan 10 orang sejak menit ke-30--Marco Materazzi dikartumerah--, Kuyt akhirnya menghadirkan ketenangan.

Ketika waktu pertandingan telah memasuki 85 menit, bola tendangan kaki kanannya mengoyak jala tim tamu.
Dengan sebuah kontrol cantik usai menerima umpan silang Jermaine Pennant dari sisi kanan, Kuyt yang melakukan debutnya sebagai pemain sepakbola profesional saat masih berusia 18 tahun itu (bersama FC Utrecht) melepaskan tendangan menyamping yang tak bisa dihalau Julio Cesar.

Gol pemecah telur yang dihasilkan Kuyt menjadi awal kebangkitan The Reds. Mereka semakin bergairah untuk melancarkan serangan ke jantung pertahanan Inter.

Akhirnya, tendangan geledek Gerrard dari luar kotak penalti saat pertandingan memasuki masa injury time memastikan kemenangan Liverpool menjadi 2-0. Alhasil, peluang The Reds menembus babak delapan besar Liga Champions terbuka lebar dan harapan meraih satu trofi di musim ini terkuak lagi. (LOU)

- Profil singkat

Posisi: Striker
Klub: Liverpool
TTL: Katwijk, Belanda / 22 Juli 1980
Tinggi: 1,84 m
Bekas klub: FC Utrecht, Feyenoord
Karier klub
- Yunior
Quick Boys
- Senior
Tahun Klub Penampilan (gol)
1998-2003 FC Utrecht 184 (66)
2003-2006 Feyenoord 122 (83)
2006- ...? Liverpool 057 (17)
- Timnas
2004-...? Belanda 035 0(6)

Tidak ada komentar: